Selasa, 26 Juli 2016

Komputer Kuantum dan Hubunganya dengan bidang Geologi


Komputer Kuantum

Komputer kuantum adalah alat hitung yang menggunakan sebuah fenomena mekanika kuantum, misalnya superposisi dan keterkaitan, untuk melakukan operasi data. Dalam Komputasi klasik, jumlah data dihitung dengan bit; dalam komputer kuantum, hal ini dilakukan dengan qubit.

Prinsip dasar komputer kuantum adalah bahwa sufat kuantum dari partikel dapat digunakan untuk mewakili data dan struktur data, dan bahwa mekanika kuantum dapat digunakan untuk melakukan operasi dengan data ini. Dalam hal ini untuk mengembangkan komputer dengan sistem kuantum diperlakukan suatu logika baru yang sesuai dengan prinsip kuantum.

Iden mengenai komputer kuantum ini berasal dari beberapa fisikawan antara lain Charles H. Bennett dari IBM, Paul A. Benioff dari Argonne National Laboratory, Illionis, David Deutcsh dari University of Oxford, dan Richard P. Feynman dari Californaia Institute of Technology (Caltecth).

REVIEW JURNAL KOMPUTASI PARALEL

Judul : Komputasi Paralel  Sebagai Alternatif Solusi Peningkatan Kerja Komputasi
Penulis : Thomas Anung Basuki
Tahun Terbit : Oktober 2001                  

Pendahuluan

Saat ini penggunaan komputer untuk menyelesaikan masalah sudah merasuk ke segala bidang. Hal ini karena komputasi dianggap lebih cepat dibandingkan dengan penyelesaian masalah secara manual. Seiring dengan hal tersebut, semakin dituntut proses komputasi yang semakin cepat. Untuk meningkatkan kecepatan proses komputasi, dapat ditempuh dua cara :

1. peningkatan kecepatan perangkat keras.

2. peningkatan kecepatan perangkat lunak. 

Komponen utama perangkat keras komputer adalah processor. Saat ini, peningkatan kecepatan processor benar - benar luar biasa. Processor Pentium 4 yang dikeluarkan Intel kecepatannya sudah mencapai 1.8 GHz. Meskipun kecepatan processor dapat ditingkatkan terus, namun karena keterbatasan materi pembuatnya,tentu ada suatu batas kecepatan yang tak mungkin lagi dapat dilewati. Karena itu timbul ide pembuatan komputer multiprocessor. Dengan adanya banyak processor dalam satu komputer, pekerjaan bisa dibagi - bagi kepada masing-masing processor. Dengan demikian lebih banyak proses dapat dikerjakan dalam satu saat. 

Kesimpulan
 

Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya diketahui bahwa untuk penjumlahan paralel waktu eksekusinya adalah O (log n) sedangkan bitonic sort waktu eksekusinya adalah O(log 2n). Berikut ini akan diperiksa apakah waktu eksekusi yang sesungguhnya sesuai dengan waktu teoritisnya. Grafik di bawah ini menunjukkan grafik log n dan log2n. Terlihat bahwa jika n adalah kepangkatan dari 2, maka waktu eksekusi penjumlahan paralel (log n) seharusnya menaik secara linier, sedangkan waktu eksekusi Bitonic Sort (log2n) seharusnya menaik secara kuadratik.