JURNAL
GEOLOGI
Judul Jurnal :
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PEMETAAN BATAS ADMINISTRASI, TANAH,
GEOLOGI, PENGGUNAAN LAHAN, LERENG, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN DAERAH ALIRAN
SUNGAI DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ARCVIEW GIS
Penulis :
Edy
Harseno dan Vickey Igor R Tampubolon
Tahun
terbit : 2007
PENDAHULUAN
Era
komputerisasi telah membuka wawasan dan paradigma baru dalam proses pengambilan
keputusan dan penyebaran informasi. Data yang merepresentasikan dunia nyata
dapat disimpan dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam
bentuk-bentuk yang lebih sederhana dan sesuai kebutuhan. Sesuai dengan
perkembangan teknologi, khususnya komputer grafik, basisdata, teknologi
informasi, dan teknologi satelit inderaja (penginderaan jauh/remote sensing),
maka kebutuhan mengenai penyimpanan, analisis, dan penyajian data yang berstruktur
kompleks dengan jumlah besar makin mendesak. Struktur data kompleks tersebut
mencakup baik jenis data spasial maupun atribut. Dengan demikian, untuk mengelola
data yang kompleks ini, diperlukan suatu sistem informasi yang secara
terintegrasi mampu mengolah baik data spasial maupun
data atribut ini secara efektif dan efisien.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan
penulisan ini yaitu merepresentasikan data-data spasial maupun data-data
atribut yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta yakni data-data batas
administrasi, data-data tanah, data-data geologi, data-data landuse (penggunaan
lahan), data-data kemiringan lereng, dan data data Daerah Aliran Sungai (DAS)
di Jawa Tengah melalui peta digital dengan Sistem Informasi Geografis
yang menggunakan perangkat lunak (software) ArcView GIS 3.2.
Dalam penulisan ini dijelaskan aplikasi SIG di bidang teknik sipil yaitu
perencanaan pembukaan lahan baru yang akan dijadikan perumahan.
Manfaat
penulisan ini yaitu memberikan informasi melalui peta digital mengenai
data-data spasial maupun data-data atribut yang terdapat di Daerah Istimewa
Yogyakarta yakni data-data batas administrasi, datadata tanah, data-data
geologi, data-data landuse (penggunaan lahan), datadata kemiringan
lereng, dan data-data Daerah Aliran Sungai (DAS) di Jawa Tengah. Selain itu,
penulisan ini juga memberikan informasi mengenai proses pengoperasian Sistem
Informasi Geografis (SIG) dengan perangkat lunak ArcView GIS 3.2. dalam
merepresentasikan data-data yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta – Jawa
Tengah, serta dapat juga diaplikasikan untuk merepresentasikan data-data di
berbagai bidang. Dalam penulisan ini juga memberikan contoh pengaplikasian SIG
dalam bidang teknik sipil yaitu mengenai perencanaan pembukaan lahan baru di suatu
daerah yang akan dijadikan perumahan.
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Definisi Sistem Informasi Geografis (SIG)
SIG
dapat didefinisikan sebagai kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak
komputer yang memungkinkan untuk mengelola (manage), menganalisa,
memetakan informasi spasial berikut data atributnya (data deskriptif) dengan
akurasi kartografi (Basic, 2000 dalam Eddy Prahasta, 2002). Dari definisi ini
dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem yaitu data input, dasa otput, data
manajemen, dan data manipulasi dan analisis.
B.
Cara Kerja SIG
SIG
dapat merepresentasikan realworld (dunia nyata) di atas monitor mkomputer
sebagaimana lembaran peta dapat merepresentasikan dunia nyata di natas kertas.
Namun SIG memiliki kekuatan lebih dan fleksibilitas dari pada lembaran peta
kertas. Peta merupakan representasi grafis dari dunia nyata, objekobjek yang
direpresentasikan di atas peta disebut unsur peta atau map features (contohnya
adalah sungai, kebun, jalan, dan lain-lain). Karena peta mengorganisasikan
unsur-unsur berdasarkan lokasi-lokasinya, peta sangat baik dalam memperlihatkan
hubungan atau relasi yang dimiliki oleh unsur-unsurnya.
C.
Fungsi Analisis
Kemampuan
SIG dapat juga dikenali dari fungsi-fungsi analisis yang dapat dilakukannya.
Secara umum terdapat dua jenis fungsi analisis, yaitu fungsi analisis spasial
dan fungsi analisis atribut. Fungsi analisis atribut terdiri dari operasi dasar
basisdata yang mencakup create database, drop database, create
table, drop table, record dan insert, field, seek, find,
search, retrieve, edit, update, delete, zap, pack,
memmbuat indeks untuk setiap tabel basisdata, dan perluasan operasi
basisdata yang mencakup export dan import, structured query language,
dan operasioperasi atau fungsi analisis lain yang sudah rutin digunakan di
dalam sistem basisdata. Fungsi analisis spasial terdiri dari reclassify,
overlay, dan buffering.
D.
Perangkat Lunak ArcView GIS 3.2.
ArcView
merupakan
salah satu perangkat lunak desktop Sistem NInformasi Geografis dan
pemetaan yang telah dikembangkan oleh ESRI (Environmental System Research
Institute, Inc.). Dengan ArcView, pengguna dapat memiliki
kemampuan-kemampuan untuk melakukan visualisasi, mengexplore, menjawab query
(baik basisdata spasial maupun non-spasial), menganalisis data secara
geografis, dan sebagainya.
Kemampuan
perangkat SIG ArcView secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut :
· -
Pertukaran data : membaca dan menuliskan
data dari dan ke dalam format perangkat lunak SIG lainnya.
· - Melakukan analisis statistik dan
operasi-operasi matematis.
· - Menampilkan informasi (basisdata) spasial
maupun atribut.
· - Menjawab query spasial maupun
atribut.
· - Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG.
· - Membuat peta tematik.
· - Meng-customize aplikasi dengan
menggunakan bahasa skrip.
· - Melakukan fungsi-fungsi SIG khusus lainnya
(dengan menggunakan extension yang ditujukan untuk mendukung penggunaan
perangkat lunak SIG ArcView).
METODOLOGI
PENELITIAN
A.
Bahan dan Alat
Bahan
yang digunakan peta-peta digital beserta data tabulernya, yaitu peta
administrasi, peta tanah, peta geologi, peta penggunaan Lahan (Landuse),
peta lereng, dan peta Daerah Aliran Sungai (DAS) sedang peralatan yang digunakan
adalah seperangkat komputerdengan hard disk 40 GB, processor AMD Athlon 2400
MHz, RAM 128 Mb, monitor LG 505 G, dan printer Epson C43UX, dan perangkat lunak
ArcView GIS 3.2, Microsoft Office Excel 2003, Microsoft Office
Word 2003.
B.
Perolehan Data
Perolehan
data dalam bentuk peta digital Daerah Istimewa Yogyakarta berupa batas
administrasi, jenis tanah, struktur geologi, penggunaan lahan (landuse),
kemiringan lereng, Daerah Aliran Sungai (DAS) di Jawa Tengah diperoleh dari BPN
(Badan Pertanahan Nasional) Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan terlebih dahulu
mengajukan permohonan ijin untuk memperoleh data dari Bappeda Daerah Istimewa
Yogyakarta.
C.
Prosedur Pelaksanaan
Prosedur
pelaksanaannya dibagi menjadi tiga tahapan utama, yaitu masukan data (input),
pemrosesan (processing) dan penyajian data (output), selain itu perlu
diperhatikan juga mengenai langkah-langkah awal dalam pengoperasian perangkat
lunak (software) ArcView GIS 3.2.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Dari
beberapa bahan dan alat yang digunakan serta proses yang dilakukan, diperoleh
hasil yaitu berupa peta-peta digital (softcopy) dengan data tabulernya
dan peta-peta hardcopy hasil layout yang dicetak dengan printer
atau plotter, serta hasil cetakan tabel peta batas administrasi,
peta tanah, dan peta lereng D I Yogyakarta.
Pengaplikasian
ArcView GIS 3.2
Input
data
dengan menggunakan perangkat lunak ArcView GIS 3.2. pada umumnya
menggunakan digitasi layar. Namun dapat juga dengan digitasi meja
atau dengan GPS, tetapi data-data yang dihasilkan harus dikonversikan lagi ke dalam
format shape file, agar dapat dilakukan pemrosesan selanjutnya.
KESIMPULAN
Tahapan
input data dalam penulisan ini dilakukan dengan menginput/ menampilkan
data-data peta digital yang telah diperoleh ke dalam software ArcView
GIS 3.2, tanpa melalui pendigitasian. Tahapan processing data dalam penulisan
ini yaitu proses overlay, yang menghasilkan sebuah peta hasil overlay
dengan data spasial dan data atributnya merupakan penggabungan dari ke-enam peta
yang di-overlay-kan. Data dari peta-peta digital yang diperoleh, serta
hasil dari proses-proses yang dilakukan disajikan dan disimpan dalam satu project,
yang dapat dipanggil/ditampilkan dan di-edit kembali dengan software
ArcView GIS. Hasil yang diperoleh dari proses-proses yang dilakukan yaitu
berbentuk softcopy berupa data grafis (peta digital) dan data atribut
(tabel), sedangkan dan bentuk hardcopy berupa peta hasil cetakan printer
atau plotter. Pengaplikasian SIG dalam merencanakan pembukaan lahan
baru di suatu daerah yang akan dijadikan perumahan dengan menggunakan peta
digital dengan data-data atributnya, akan lebih memudahkan dibanding
merencanakan dengan menggunakan peta analog dari masing-masing data yang
diperlukan untuk merencanakan pembangunan perumahan.
Sumber : e-jurnal.ukrimuniversity.ac.id/file/11201.pdf