Minggu, 20 Januari 2013

Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

Saya mendapatkan tugas, tugas tersebut adalah mewawancarai seorang perantauan di Depok. Saya sudah mendapatkan seorang target untuk di wawancarai. Dia bernama Cecep Sanusi. Dia berasal dari Sumedang. Dia sudah berkeluarga, istri Akan Cecep bernama Wina Nengsih. Menikah pada tahun 2000. Dalam keluarga ini sudah di karuniai 1 putra, dia bernama Ripky Ahmadika, tetapi di usia Ripky yang ke 7 bulan dia meninggal dunia. Pada tahun 2010 Akang Cecep bercerai dengan istrinya.

Awal menitih karir Akang Cecep pernah menjadi supir truk, kemudian Akang Cecep pernah menjadi tukang tambal ban, pernah berjualan asongan di bekasi, hingga tertangkap trantib di daerah tempat dia berjualan asongan. Lalu Akang Cecep memutuskan untuk memulai hidup di Depok, dan kini Akang Cecep dan rekan-rekannya membuka warkop di Depok, tepatnya di jalan Kedoya RT. 3 RW. 3 Margonda.

Awal mula Bapak Cecep atau sebut saja Akang Cecep karena dia berasal dari sunda. Akang Cecep membuka usaha warkop ini pada tahun 2004, membuka usaha warkop tersebut dengan ngerintis dahulu, ngerintis disini maksudanya Akang Cecep membuka usaha warkop ini dengan susah, pelanggan hanya sedikit, tetapi hari semakin hari usaha warkop ini semakin bagus, dan banyak pelanggan. Kini warkop tersebut sudah terkenal di tempat dia tinggal, nama warkopnya adalah Warkop Akank’s. Kini Akang Cecep beserta rekan-rekannya sudah mempunyai 4 cabang warkop, dan alhamdulillah ke empat cabang tersebut ramai dengan pelangganya.



Alasan Akang Cecep tinggal di Depok itu karena dia ingin mencari kehidupan baru dari pekerjaan yang pernah dia alami dari sebelumnya. Menurut Akang Cecep, berjualan disini lebih strategis, karena disini itu banyak pelanggannya terutama anak kost-kostan, begitupun dengan saya sebagai pelanggan warkop Akang Cecep.

Proses kehidupan di sekitar Warkop Akank’s bagus, karena lingkungan disini aman dan nyaman, dia juga banyak berinteraksi dangan warga sekitar dan para pelanggannya. Menurut Akang Cecep tinggal di Depok itu nyaman rasanya, damai dan tentram. Di sekitar tempat tinggal Akang Cecep terdapat program siskamling dan gotong royong sesama warga. Disini juga terdapat ketua RT dan ketua RW nya.

Menurut Akang Cecep sumber daya alam disini itu kebun belimbing, karena di Depok ini terdapat banyak buah belimbing.  Di tempat tinggal Akang Cecep termasuk lingkungan sosial budaya karena warga nya ramah tamah, dan budaya disini pun beranekaragam, seperti budaya berbahasa sunda karena Akang Cecep berasal dari sunda, berbudaya bahasa jawa, berbudaya bahasa riau dan masih banyak lagi. Di tempat tinggal Akang Cecep terdapat banyak orang perantauan dari berbagai pulai di Indonesia.

Di tempat tinggal Akang Cecep juga terdapat potensi ekonomi, seperti tukang sayur keliling, toko-toko yang menjual sembako, tukang sol septu keliling dan masih banyak lagi potensi ekonomi di tempat tinggal Akang Cecep. Akang Cecep sudah mempersiapkan alat masa depan untuk di hari tua nya, alat masa depan Akang Cecep itu seperti tabungan, kebun, dan Akang Cecep punya lahan di Sumedang.


Ini adalah foto saya dengan Akang Cecep Sanusi






 






















Nama : Ardian August Rachman
Kelas : 1IA11
NPM : 51412042

1 komentar:

lentera desain mengatakan...

OK..SETIAP KITA DI HADAPKAN DENGAN PERISTIWA APAPUN, PANDANGLAH SEMUA ITU DAN TANGGAPILAH DENGAN PENUH KEYAKINAN KARENA ITU SEMUA TUHAN SEDANG BERKEHENDAK..

FURUHITHO

Posting Komentar